Tips Berkebun

Mengenal Sistem Irigasi Hidroponik untuk Berkebun

berkebun-dengan-cara-hidroponik

Berkebun dengan metode hidroponik adalah cara menyiasati keterbatasan lahan untuk menanam. Agar sukses berkebun dengan metode ini, Anda harus mengetahui jenis-jenis sistem irigasi hidroponik. Hal ini karena tanaman hidroponik bergantung pada ketersediaan air yang kondisinya cocok untuk menanam benih. 

Jika Anda sudah memahami metode irigasi hidroponik, Anda bisa memanfaatkannya untuk menanam berbagai bibit seperti bayam, tomat, mentimun, daun bawang, cabai, dan sebagainya.

Ingin segera mencoba bertanam hidroponik? Berikut jenis-jenis metode pengairan tanaman hidroponik yang wajib Anda ketahui.

Sistem Apung (Water Culture)

Sistem pengairan ini adalah yang paling sederhana di antara sistem lainnya. Anda tinggal menyediakan wadah besar berisi cairan nutrisi, kemudian mengapungkan bantalan gabus atau Stirofoam sebagai wadah tanaman. Anda bisa menyediakan oksigen untuk akar tanaman dengan menggunakan pompa yang menciptakan gelembung-gelembung udara dalam air.

Sistem Tekanan

Sistem hidroponik ini mirip dengan mekanisme tempat air dalam kandang ayam, yang memanfaatkan tekanan untuk memastikan tinggi permukaan air dalam wadah terbuka tetap sama. Sistem ini juga tidak menggunakan pompa dan aliran listrik sehingga lebih hemat energi, namun tidak cocok untuk semua jenis tanaman. Anda bisa menggunakan metode ini untuk menanam kangkung.

Sistem Deep Flow Technique

Sistem irigasi ini menggunakan metode yang mirip dengan Nutrient Film Technique, namun menggunakan air yang lebih banyak untuk merendam pot tanaman. Metode ini mengharuskan Anda merendam bagian bawah pot dalam air dengan ketinggian mencapai 6 sentimeter. 

Walaupun Anda juga menggunakan pompa untuk mengalirkan air, Anda tidak perlu khawatir tanaman akan kekurangan air ketika listrik padam, karena air yang tersedia masih cukup banyak untuk merendam akar tanaman.

Sistem Fertilizer and Drip Irrigation

Sistem ini mirip dengan irigasi tetes, yaitu sistem pengairan menggunakan pompa dan timer untuk meneteskan air pada waktu-waktu tertentu ke tiap tanaman. Akan tetapi, dalam metode fertilizer and drip irrigation (atau “fertigasi”), airnya sudah mengandung nutrisi. Para petani hidroponik di berbagai negara telah akrab dengan sistem ini, karena cukup mudah dan mampu menghasilkan tanaman berkualitas.

Sistem Sumbu

Sistem sumbu juga termasuk teknik hidroponik sederhana. Anda bisa melakukannya untuk berkebun kecil-kecilan di pekarangan, karena sistem ini tidak membutuhkan pompa serta arus listrik untuk mengalirkan air. Anda bisa menggunakan perlengkapan sederhana seperti botol plastik besar, kapas atau sumbu kompor, dan sekam bakar. 

Dalam metode sumbu, Anda menanam bibit di media tanam yang ditaruh di atas sumbu kapiler seperti sumbu kompor atau kapas. Letakkan air bernutrisi dalam wadah di bawah sumbu kapiler tersebut. Air bernutrisi akan merayap naik lewat sumbu dan diserap oleh akar tanaman.

Sistem Nutrient Film Technique 

Sistem irigasi ini menggabungkan air bernutrisi, pompa, selang, dan pot sekam sebagai media tanam. Caranya, masukkan bibit tanaman ke dalam pot-pot kecil berisi sekam bakar. Pot-pot tersebut harus memiliki lubang di bawahnya. Setelah itu, letakkan pot-pot tersebut di atas talang, lalu ditempatkan di atas bak berisi air bernutrisi. 

Alirkan air bernutrisi ke dalam talang menggunakan pompa hidroponik hingga ketinggian air mencapai 2 hingga 3 milimeter. Atur posisi pot-pot tersebut sehingga akar-akar tanaman dapat bersentuhan dengan airnya.

Sistem Pasang Surut

Sistem hidroponik pasang surut (flood and drain) menggunakan bantuan pompa dan timer untuk mengalirkan air ke wadah-wadah penampung tanaman pada waktu-waktu tertentu. Hal ini berfungsi mengatur asupan nutrisi, terutama pada tanaman yang tidak bisa terendam air untuk waktu lama.

Sistem Aeroponik

Sistem aeroponik memiliki teknologi paling canggih di antara semua metode yang telah disebutkan. Dalam metode aeroponik, Anda menggunakan kabut larutan nutrisi untuk menyuburkan tanaman, alih-alih langsung merendam tanaman dalam air. Anda bisa menggunakan metode ini jika benar-benar tidak memiliki lahan untuk bercocok tanam, namun menginginkan hasil panen berkualitas. 

Metode aeroponik juga terbukti menghasilkan sayuran yang lebih besar, sehat, dan renyah. Untuk membuat sistem ini, Anda memerlukan perlengkapan seperti pompa air, jaringan irigasi semprot (sprinkler), dan pipa PVC.

Anda bisa mulai bercocok tanam secara hidroponik menggunakan metode termudah, atau langsung memilih metode yang paling cocok untuk kondisi lahan serta jenis tanaman yang diinginkan. Jangan lupa memilih perlengkapan terbaik untuk menciptakan sistem irigasi hidroponik berkualitas agar hasil panen Anda memuaskan.